Jenis-jenis
laporan
a. Laporan Berdasarkan Sarana Pengungkapan
Berdasarkan
sarana pengungkapannya, laporan dibagi menjadi dua jenis, yaitu laporan lisan
dan laporan tulisan
1. Laporan Lisan
Laporan
Lisan biasa dilakukan untuk suatu keadaan darurat yang harus segera diketahui
oleh pimpinan atau pemberi tugas. Laporan lisan juga biasa dilakukan untuk
metaporkan suatu kegiatan, seperti pidato ketua panitia.
2. Laporan Tertulis
Laporan
tertulis biasanya dibuat secara finai dan ditujukan kepada atasan mengenai
pelaksanaan tugas dan hasil-hasil yang dicapai. Laporan tertulis biasanya
diketik di atas kertas HVS kuarto dan di beri sampul, lalu dibuat beberapa
rangkap. Ada Janis laporan tertulis yang biasanya dipergunakan, terutama di
dunia ilmiah atau perguruan tinggi, yaitu laporan hash] penelitian.
b. Laporan Berdasarkan Pengertian
Ada tiga macarn laporan yang ditulis
berdasarkan pengertian yang objektif,
1. Laporan Data
Laporan
data bertujuan memberitahukan informasi. Laporan Janis ini dapat berisi masalah
proyek atau mengenai operasi rutin. Pada waktu menulis data laporan, tanyakan
kepada sendiri, informasi apa yang diberikan dan bagairnana cara mendapatkannya
secara efektif Bentuk laporan data yang paling tepat berupa label, Ada dua
macann penggolongan laporan data yaitu, laporan informatif dan laporan riset_
2. Laporan Analitik
Tipe
pelaporan ini tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga menafsirkan data
sebaik mungkin. Suatu laporan analitis masih memberitahukan informasi, tetapi
interpretasi yang diberikan sama pentingnya dengan fakta yang mash mentah.
Analisis haws dilakukan dengan hati-hati. Kesimpulan harus ditekankan, tidak
disembunyikan dalam teks.
3. Laporan Rekomendasi
Laporan
rekomendasi difokuskan pada aksi. Sasaran dalam penulisan adalah memberikan
nasihat kepada seseorang untuk berbuat sesuatu. Dalam setiap kasus, rekomendasi
dipusatkan pada suatu fakta, analisis, dan penafsiran dengan suatu cara yang
mendukung rekomendasi.
c. Laporan Berdasarkan Periode
Laporan berdasarkan
periode dibagi menjadi tiga bentuk, yaitu laporan berkala, laporan insidental,
dan laporan statistik.
1. Laporan berkala
Laporan
berkala merupakan pertanggungjawaban yang bersifat rutin dan dibuat berkala,
dua kali dalam satu tahun anggaran. Laporan pertanggungjawaban petaksanaan
rencana dan program selama satu semester (April sampai dengan September)
disebut dengan laporan tengah tahunan, yang harus sudah disampaikan kepada
pimpinan selambat-lambatnya pada tanggal 30 Oktober tahun anggaran. Sementara
itu, laporan pertanggungjawaban peiaksanaan rencana dan program selama satu
tahun (April sampai dengan Maret tahun berikut) disebut dengan laporan tahunan,
yang paling lambat sudah harus disampaikan kepada pimpinan pada tanggal 30
April tahun anggaran.
Sistem pelaporan tengah tahunan dan tahunan ini merupakan prinsip pelaksanaan fungsi manajernen kontrol. Laporan tengah tahunan berfungsi sebagai alat pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan rencana dan program yang sedang berlangsung_ Melalui laporan ini, arah dan pelaksanaan kegiatan dapat dikendalikan oleh pirnpinan yang terus-menerus merniliki kewajiban melakukan pengawasan melekat. Laporan tengah tahunan memberi petunjuk kepada pimpinan rnengenai perlu tidaknya suatu rencana dikaji kembali dan disempurnakan, Selain itu, melalui laporan tengah tahunan, pimpinan juga dapat memperkirakan pencapaian atau perolehan tujuan. Sementara ftur laporan tahunan memiliki fungsi sebagai Mat penilaian akhir terhadap hasil pelaksanaan rencana dan program rutin, serta pembangunan tahunan. Setiap akhir tahun
anggaran, pimpinan memiliki kewajiban melakukan pengawasan dan penilaian akhir. Caranya dengan melakukan perbandingan antara hasil dan rencana yang sudah ditentukan sebelumnya, baik secara kuantitatif maupun kualitatif, dalam rangka mencapai sasaran fisik dan fungsional. Sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan rencana dan pro-gram rutin, dan pembangunan, laporan tengah tahunan dan laporan tahunan harus memberikan informasi mengenai hal-hal berikut.
Sistem pelaporan tengah tahunan dan tahunan ini merupakan prinsip pelaksanaan fungsi manajernen kontrol. Laporan tengah tahunan berfungsi sebagai alat pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan rencana dan program yang sedang berlangsung_ Melalui laporan ini, arah dan pelaksanaan kegiatan dapat dikendalikan oleh pirnpinan yang terus-menerus merniliki kewajiban melakukan pengawasan melekat. Laporan tengah tahunan memberi petunjuk kepada pimpinan rnengenai perlu tidaknya suatu rencana dikaji kembali dan disempurnakan, Selain itu, melalui laporan tengah tahunan, pimpinan juga dapat memperkirakan pencapaian atau perolehan tujuan. Sementara ftur laporan tahunan memiliki fungsi sebagai Mat penilaian akhir terhadap hasil pelaksanaan rencana dan program rutin, serta pembangunan tahunan. Setiap akhir tahun
anggaran, pimpinan memiliki kewajiban melakukan pengawasan dan penilaian akhir. Caranya dengan melakukan perbandingan antara hasil dan rencana yang sudah ditentukan sebelumnya, baik secara kuantitatif maupun kualitatif, dalam rangka mencapai sasaran fisik dan fungsional. Sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan rencana dan pro-gram rutin, dan pembangunan, laporan tengah tahunan dan laporan tahunan harus memberikan informasi mengenai hal-hal berikut.
·
Hasil-hasil yang telah
dicapai, disertai bukti konkret berupa data dan fakta.
·
Hambatan-hambatan yang
dihadapi, disertai penjelasan permasalahan.
2. Laporan Insidental
Laporan insidental adalah laporan yang perlu
disampaikan, balk atas permintaan atasan maupun atas prakarsa bawahan
sehubungan dengan adanya kasus atau rnasalah tertentu. Atasan dapat meminta
laporan kepada bawahan untuk memperoleh informasi tentang suatu kejadian yang
menyangkut kedinasan dan memiliki dampak terhadap pelaksana program.
Sebatiknya, tanpa diminta atasan, bawahan wajib menyampaikan laporan kepada
atasan jika sewaktu-waktu mengalami kejadian tertentu sebagai informasi dan
pertanggungjawaban. Laporan insidental merupakan sarana komunikasi dua arah
untuk mencegah dan membatasi timbulnya akibat-akibat sampingan yang tidak
diinginkan.
3. Laporan Statistik
Laporan statistik adalah laporan yang baru
digunakan jika data yang diolah cukup banyak, padahal perkembangan peristiwa
harus dapat diketahui secara cepat dan tepat Laporan statitistik ini dibuat
berdasarkan data–data rlil yang ada di lapangan, yang kemudian dirumuskan
sesuai dengan formula atau standar baku yang telah ditetapkan, sehingga
didapatkan hasil yang valid. Biasanya, laporan statistik digunakan dalam setiap
pengambilan keputusan dan laporan pertanggungjawaban.
d. Laporan Berdasarkan Maksud
Berdasarkan niaksudnya, laporan dibagi menjadi
tiga jenis, yaitu laporan informatif, laporan eksamisional, dan laporan
analitis,
1. Laporan Informatif
Laporan
informatif adalah laporan yang memberikan sekadar gambaran inforrnasi mengenai
suatu keadaan agar pimpinan dapat mengikuti perkembangan yang terjadi.
2. Laporan
Eksaminasional
Laporan
eksaminasional adalah laporan yang selain memberikan informasi, juga
menyertakan pendapat mengenai latar belakang informasi itu.
3. Laporan Analitis
Laporan
analitis adalah laporan yang memuat sumbangan pikiran, yaitu pendapat dan saran
atas dasar analisis yang mendalam terhadap masalah yang dilaporkan.
e. Laporan Berdasarkan Ruang LIngkup
Berdasarkan ruang lingkupnya, laporan dibagi
menjadi dua jenis, yaitu laporan urnum dan laporan khusus.
1. Laporan Umum
Laporan
urnum adalah laporan yang memberikan gambaran secara menyeluruh mengenai
masalah. Mengingat luasnya masalah, biasanya jenis laporan ini hanya memuat
garls-garis besarnya. Laporan umum ini dipakai dalam setiap awal presentasi dan
biasanya berisi pernyataan-pernyataan yang mengundang bahan pertanyaan atau
isu–isu menarik dari setiap anggota atau prang yang mendengar atau membacanya.
2. Laporan khusus
Laporan
khusus adalah laporan yang memberikan gambaran secara terinci mengenai suatu
hal yang khusus. Contohnya adalah laporan pertanggungjawaban bulanan atau
tahunan. Dalam laporan khusus. data yang digunakan harus sangat valid dan bisa
dipertanggungjawabkan.
f.
Laporan Berdasarkan Reristiwa
Berdasarkan peristiwanya, laporan dibagi
menjadi dua jenis, yaitu Laporan rutin dan laporan aksidental.
1.Laporan Rutin
Laporan
rutin adalah laporan yang memuat hal-hal yang biasanya dilaporkan sebagai
masalah rutin, balk berupa data maupun berita, Laporan ini wajib dilaporkan
sesuai dengan waktu atau hari yang telah ditentukan. Contoh sederhana yang
termasuk dalam laporan ini adalah taporan harian soles
2. Laporan Aksidental
Laporan
aksidental adalah laporan yang memuat hal istimewa atau yang tidak biasa
terjadi, Laporan ini dibuat setelah adanya kejadran, kasus, atau masalah besar,
seperti kasus korupsi atau pen-curian_
g.
Laporan Berdasarkan Keamanan Isi
Berdasarkan keamanan isinya, laporan dibagi
menjadi tiga jenis, yaitu laporan biasa, laporan rahasia, dan laporan sangat
rahasia,
1.Laporan Biasa
Laporan biasa adalah laporan yang jika isinya
diketahui oleh orang yang tidak berhak, tidak akan memberi akibat buruk kepada
organisasi. Contohnya laporan laba rugi perusahaan.
2. Laporan Rahasia.
Laporan rahasia adalah laporan yang sama sekali
tidak boleti diketahui oleh orang lain yang tidak berhak karena menyangkut nama
baik seseorang, lembaga, atau menyangkut rasa aman lingkungan. Contohnya
laporan keuangan bulanan yang memberikan informasi mengenai keuangan, kinerja,
dan arus kas perusahaan yang bermanfaat dalarn rangka membuat
keputusan-keputusan ekonomi serta pertanggungjawaban manajemen alas penggunaan sumber-sumber daya yang di-percayakan kepada mereka.
keputusan-keputusan ekonomi serta pertanggungjawaban manajemen alas penggunaan sumber-sumber daya yang di-percayakan kepada mereka.
3. Laporan Sangat Rahasia
Laporan sangat rahasia adalah laporan yang
sama sekali tidak boleh diketahui isinya oleh orang lain yang tidak berhak
karena menyangkut keamanan negara atau masyarakat luas. Contohnya laporan
pengembangan teknologi produk baru yang akan dikeluarkan atau diproduksi oleh
perusahaan
h.
Laporan Berdasarkan Kesempurnaan Isi
Berdasarkan kesempurnaan
laporan dibagi menjadi dua jenis, yaitu laporan sementara dan laporan
akhir.
1.. Laporan Sementara
Laporan sementara adalah laporan yang masih
bersifat semen-tara, karena ada bahan (data atau fakta} yang belum disertakan.
Biasanya, jenis laporan ini dibuat karena alasan tertentu agar laporan itu
harus segera disampaikan kepada alasan atau pihak yang berwenang untuk
memberikan gambaran pendahuluan mengenai suatu masalah.
2. Laporan Akhir
Laporan akhir adalah laporan yang lengkap yang
merupakan penyempurnaan dan laporan sementara. Laporan akhir tidak hanya
sempuma karena kepiawaian penyusunnya, tetapi juga karena adanya kritik, saran,
dan tanggapan dad pihak lain.
i.
Laporan Berdasarkan Keresmiannya
Berdasarkan kesempurnaan keresmiannya, laporan
dibagi menjadi dua jenis, yaitu laporan formal dan laporan nonformal.
1.Laporan Formal
Laporan formal adalah laporan resmi yang
disiapkan dengan sungguh-sungguh oleh pelapor. Laporan ini berisi
pertanggungjawaban tugas yang diberikan kepadanya, lalu disampaikan kepada si
pemberi tugas secara resmi.
2. Laporan Nonformal
Laporan nonformal adalah jenis laporan yang
dapat disampaikan secara lisan dalam situasi yang tidak resmi. Hal yang
dilaporkan mungkin tidak iengkap. Oleh karena itu, laporan nonformal selalu
bersifat sementara.
j.
Laporan Berdasarkan Waktu
Berdasarkan waktunya, laporan dapat
disampaikan secara periadik, yaitu harian, mingguan, bulanan, triwulan, catur
wulan, tahunan, dan lima tahunan, Laporan jenis ini juga dapat disebut dengan
laporan berkala atau laporan insidental.
1.Laporan Harian
Laporan harian berisi tentang prestasi dan
hambatan yang dialami pada hari itu. Laporan jenis ini panting diketahui oleh
pimpinan untuk menentukan Iangkah pada ban berikutnya,
2- Laporan Mingguan
Laporan mingguan biasanya disampaikan setiap
akhir minggu untuk merekapitulasi jumlah hasil kegiatan yang dihasilkan pegawai
selama satu minggu. Bentuk laporan mingguan biasanya cukup dengan surat,
fon-nulia diagram, atau grafik.
3. Laporan Bulanan
Laporan bulanan berisi tentang kegiatan yang
telah dicapai dan hambatan yang dialami selama satu bulan. Dalam laporan
bulanan biasanya dicantumkan rencana kegiatan pada bulan berikutnya.
4. Laporan Tahunan
Laporan tahunan u mu mnya bens’ tentang keg
latan suatu instansi selama satu tahun anggaran, like kegiatan tersebut belum selesal,
diajukan lagi rencana perpanjangan kegiatan untuk tahun berikutnya. Setiap
akhir tahun anggaran, pelaksanaan kegiatan selama satu tahun dilaporkan kepada
atasan. Isinya perincian lengkap mengenai hasil yang dicapai, hambatan, serta
dana yang digunakan.
5. Laporan Lima Tahunan
Laporan lima tahunan isinya sama dengan
laporan tahunan. Laporan ini merupakan rangkuman laporan tahun demi tahun
selama lima tahun.
k.
Laporan Berdasarkan Jumlah Penerima
Berdasarkan jumlah penerimanya, laporan dibagi
menjadi dua jenis, yaitu laporan terbatas dan laporan tidak terbatas.
1, Laporan Terbatas
Laporan terbatas adalah laporan yang khusus
ditujukan kepada seseorang atau beberapa prang.
2. Laporan Tidak Terbatas
Laporan tidak terbatas adalah laporan yang
dapat dibaca atau ditujukan kepada banyak orang.
l.
Laporan Berdasarkan Bentuk
Berdasarkan bentuknya, laporan dibagi menjadi
berbagai jenis berikut.
1. Laporan Berbentuk Formulir Isian
Laporan berbentuk formulir isian adalah
laporan yang sudah memiliki bentuk baku berupa formulir, sehingga penerima
laporan dengan mucIah dapat membaca dan memahami keterangan yang dimuat dalam
formulir itu.
2. Laporan Berbentuk Memorandum
Laporan berbentuk memorandum adalah laporan
yang hanya memuat pokok-pokoknya saja dan yang diedarkan di kalangan terbatas
atau intern.
3. Laporan Berbentuk Ilustrasi
Laporan berbentuk ilustrasi adalah bentuk
laporan yang tidak banyak rnempergunakan kata-kata, tetapi dapat memberikan
informasi dengan jelas dan lengkap. Ilustrasi merupakan lielengkap laporan
berbentuk naskah. Yang dimaksud dengan ilustrasi adalah potret, bagan, denah.
peta, Label, grafik, kurva, dan diagram.
4 Laporan Berbentuk Artikel atau Risalah
Artikel berbentuk risalah biasanya
dipergunakan untuk melaporkan suatu pertemuan seperti diskusi, rapat, dan
seminar. Tujuan laporan ini utamanya sebagai pertanggungjawaban penyelenggara.
5. Laporan Berbentuk Surat
Laporan berbentuk surat dibuat untuk penerima
laporan yang hares segera mengetahui perkembangan kegiatan agar dapat segera
menentukan tindak lanjut.
6. Laporan Berbentuk Naskah
Laporan berbentuk naskah sedikitnya memiliki
dua jenis, yaitu laporan penelitian dan laporan ilmiah dalam Iingkungan
pekerjaan.
7. Laporan Berbentuk Buku
Laporan yang berbentuk buku adalah laporan
yang dicetak atau dijilid menjadi sebuah buku.
Ciri-ciri laporan
-
Obyektif
Laporan
bersifat sangat obyektif. Yang dimaksud obyektif adalah dalam hal menyampaikan
fakta. Pernyataan yang dibuat harus berdasarkan kenyataan. Kesimpulan dan
rekomendasi yang diajukan harus disertai dengan bukti yang spesifik dan harus
menghindari pendapat atau prasangka pribadi. Jika fakta menunjukkan A maka
harus dilaporkan A tanpa tendensi apapun.
-
Bahasa formal
Bahasa
yang digunakan dalam menulis laporan adalah bahasa formal yang baik, jelas, dan
teratur. Yang dimaksud bahasa formal adalah bahasa baku yang sesuai dengan
kaidah penulisan bahasa baku yang terdapat dalam EYD. Penyusunan paragraf,
kalimat, pemilihan kata, hingga tanda baca yang digunakan harus tepat dan dari
segi sintaksisnya bahasanya teratur. Kata ganti orang harus dihindari. Titik
berat dan tekanannya tidak berdasarkan pendapat penyaji data, tetapi
berdasarkan fakta.
-
Sistematis
Laporan
harus benar sistematikanya. Judul, subjudul, sub-sub judul, disusun dan diatur
dengan perencanaan yang matang. Bagian-bagian dari laporan seperti pendahuluan,
isi, dan kesimpulan harus disusun secara berurutan. Hal ini dilakukan supaya
pembaca mudah mengerti isi dari laporan tersebut.
-
Dibuat atas permintaan
Laporan
biasanya dibuat atas permintaan dari pihak-pihak tertentu. Laporan ini dibuat
sebagai pertanggungjawaban atas apa yang sudah dilakukan. Laporan seperti ini
biasanya merupakan laporan panjang atau pendek, tergantung dari kebutuhannya.
Tetapi ada kalanya seseorang membuat laporan atas prakarsa diri sendiri.
-
Pembacanya tertentu
Laporan
disusun berdasarkan bidang-bidang atau sub-sub bidang tertentu, juga dibuat
berdasarkan permintaan pihak-pihak tertentu. Hal ini menyebabkan secara
otomatis pembaca dari suatu laporan terbatas pada kalangan tertentu, tergantung
dari kebutuhan pembaca terhadap laporan tersebut. Misalnya, laporan tentang
keuangan perusahaan. Tentu saja hal ini tidak dapat dipublikasikan kepada semua
pihak karena ini masalah intern perusahaan. Yang mengetahui mungkin hanya
direktur keuangan, bagian keuangan, dan direktur utama atau dapat dikatakan
hanya orang yang berhubungan langsung dengan manajemen keuangan perusahaan.
Syarat-syarat pembuatan
laporan
Berikut
ini adalah beberapa syarat laporan peristiwa yang harus diketahui:
a. Laporan harus jelas dan objektif;
b. Disertai fakta-fakta
c. Tidak menimbulkan penafsiran yang salah;
d. Tidak menyampaikan pendapat pribadi
e. Penyajiannya menarik dan jelas
f. Sistematis
2.
Sistematika Laporan
1. Judul
2. Lembar pengesahan
3. Kata pengantar
4. Abstrak/intisari
5. daftar isi
6. Pendahuluan
a. latar belakang
b. kerangka teoretis
c. metode penelitian
7. Isi (pembahasan hasil laporan)
8. Penutup
a. kesimpulan
b. kritik dan saran
9. Lampiran-lampiran
10. Daftar pustaka
11. Riwayat hidup penulis
Sumber :
No comments:
Post a Comment