Sumberdaya konsumen dan
pengetahuan memiliki 6 pembahasan, yaitu:
·
Sumberdaya ekonomi
·
Sumberdaya sementara
·
Sumberdaya kognitif
·
Kandungan pengetahuan
·
Oganisasi pengetahuan
·
Mengukur pengetahuan
1. Sumberdaya
ekonomi
Sumber Daya Ekonomi adalah segala sumber daya yang dimiliki berupa barang atau
jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia, baik itu yang berasal dari sumber daya
alam (SDA) maupun dari sumber daya manusia (SDM) yang dapat memberikan manfaat
atau keuntungan (benefit), serta dapat diolah sebagai modal dasar dalam
pembangunan ekonomi.
Sumber daya ekonomi
merupakan salah satu bentuk dari sumber daya konsumen. Sumber daya Ekonomi
terdiri dari:
·
Sumber Daya Alam (SDA)
Semua
sumber / kekayaan yang berasal dari alam (Tanah, air, angin, cahaya matahari,
mineral, dsb).
Contoh:
Sumber daya tanah dapat dimanfaatkan sebagai lahan perkebunan, lalu hasil
perkebunan tersebut dijual sehingga menghasilkan keuntungan.
·
Sumber Daya Manusia (SDM)
Semua
kegiatan manusia baik jasmani (fisik) maupun rohani yang bertujuan untuk
kegiatan produksi.
Contoh:
Petani, nelayan, buruh, karyawan, pegawai, dll.
·
Sumber Daya Kewirausahaan
Suatu
sikap, perilaku, semangat seseorang dalam menangani sebuah usaha atau kegiatan
ekonomi, sehingga dapat menghasilkan keuntungan.
Contoh:
Pengusaha kain, pengusaha tahu & tempe, pengusaha peternakan, dll.
·
Sumber Daya Modal
Sumber
daya yang dibuat oleh manusia baik berupa uang maupun barang yang dapat
digunakan dalam membantu proses kegiatan produksi.
Contoh:
Uang, bahan baku, bahan bakar, mesin, bangunan / gedung untuk tempat produksi,
dll.
Sumber
daya ekonomi mempengaruhi sumber daya konsumen, atau biasa dikenal dengan
potensi ekonomi. Keadaan ekonomi konsumen sangat mempengaruhi konsumen tersebut
dalam mengambil sebuah keputusan. Keputusan konsumen sehubungan dengan produk
sangat dipengaruhi oleh jumlah sumber daya ekonomi yang dimiliki pada
saat ini maupun pada masa yang akan datang. Berikut ini adalah pembagian sumber
daya ekonomi (pendapatan) konsumen, yaitu:
·
Sumber daya ekonomi individu
·
Sumber daya ekonomi keluarga
·
Sumber daya ekonomi rumah tangga
Selain
pendapatan, sumber daya ekonomi lainnya yaitu kekayaan (asset / nilai bersih)
dan kredit. Kekayaan seseorang berkorelasi dengan pendapatan orang tersebut.
2.
Sumberdaya sementara
Waktu menjadi variabel yang semakin
penting dalam memahami perilaku konsumen karena kemiskinan waktu yang semakin
banyak dialami orang Amerika. Jam yang dihabiskan di tempat kerja setiap minggu
(termasuk waktu pulang pergi, pekerjaan rumah tangga, dan pekerjaan sekolah)
meningkat dari 40,6 jam pada tahun 1973 menjadi 47,3 pada tahun 1984. Pada
waktu yang sama, rata-rata jumlah jam yang tersedia untuk waktu senggang tuun
dari 26,2 jam menjadi 18,1 jam perminggu. Salah satu variabel yang paling
individual dari perilaku manusia berhubungan dengan bagaimana orang menggunakan
anggaran waktu mereka. Kebanyakan dihabiskan untuk bekerja, tidur, dan kegiatan
wajib lain. Namun, suatu bagian dihabiskan untuk kegiatan yang sangat pribadi
yang disebut waktu senggang (leisure), yang mencerminkan baik keperibadian
maupun preferensi gaya hidup.
·
Barang yang Menggunakan Waktu
Produk
yang memerlukan pemakaian waktu dala mengkonsumsinya.
Contoh:
v Menonton
TV
v Memancing
v Golf
v (waktu
Senggang) Tidur,
v Perawatan
pribadi, pulang pergi (waktu wajib)
·
Barang Penghemat Waktu
Produk
yang menghemat waktu memungkinkan konsumen meningkatkan waktu leluasa mereka.
Contoh:
v oven
microwave,
v pemotong
rumput,
v fast
food.
3.
Sumberdaya kognitif
Pengertian
sumber daya kognitif adalah kemampuan untuk secara lebih tepat
merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam representasi konsep
yang berdasar pada kenyataan. Teori ini membahas munculnya dan diperolehnya
schemata skema tentang bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannya dalam
tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru dalam
merepresentasikan informasi secara mental.
Teori
ini digolongkan ke dalam konstruktivisme :
·
Sumber Daya Konsumen Perhatian
·
Sumber Daya Kognitif – Perhatian
Sumberdaya
Kognitif menggambarkan kapasitas mental yang tersedia untuk menjalankan
berbagai kegiatan pengolahan informasi Alokasi Kapasitas Kognitif dikenal
sebagai perhatian (attention). Perhatian terdiri dari dua dimensi :
Arahan
(direction) menggambarkan fokus perhatian
Intensitas
mengacu pada jumlah kapasitas yang difokuskan pada arahan tertentu. Karena
kapasitas tersebut terbatas, orang harus selektif dalam apa yang mereka
perhatikan dan berapa banyak perhatian dialokasikan selama pengolahan
informasi. Contoh sikologi kognitif
menyatakan bahwa perilaku manusia tidak ditentukan oleh stimulus yang berada
dari luar dirinya, melainkan oleh faktor yang ada pada dirinya sendiri.
4.
Kandungan pengetahuan
Psikolog
kognitif mengemumakan bahwa ada dua jenis pengetahuan dasar : deklaratif dan
prosedural.
pengatahuan deklaratif
(declarative knowledge) melibatkan fakta subjektif yang sudah diketahui,
sementara pengetahuan prosedural (procedural knowledge) mengacu pada pengertian
bagaimana fakta ini dapat digunakan. Fakta ini bersifat subjektif dalam
pengertian bahwa fakta tersebut tidak perlu sesuai dengan realitas objektif.
Pengetahuan
deklrataif dibagai menjadi dua kategori : episodik dan semantik. Pengetahuan episodik
(episodic knowledge) melibatkan pengetahuan yang dibatasi dengan lintasan
waktu. Pengetahuan ini digunakan untuk menjawab pertanyaan, “kapan anda
terakhir kali membeli sejumlah pakaian?” sebaliknya, pengetahuan sematik
(semantic knowledge) mengandung pengetahuan yang digeneralisasikan yang
memberikan arti bagi dunia seseorang. Ini adalah pengetahuan yang akan anda
gunakan dalam mendeskripsikan sebuah barang.
Pengetahuan konsumen di bagi dalam tiga dibidang umum :
·
Pengetahuan Produk (product knowledge) adalah
kumpulan berbagai macam informasi mengenai produk. Pengetahuan ini meliputi
kategori produk, merek terminologi produk atribut atau fitur, harga produk dan
kepercayaan mengenai produk.
·
Pengetahuan Pembelian (purchase
knowledge) adalah Pengetahuan Pembelian terdiri atas pengetahuan tentang
toko, lokasi produk di dalam toko dan penempatan produk yang sebenarnya di
dalam toko tersebut. Pengetahuan Konsumen cenderung lebih senang mengunjungi
toko yang sudah dikenalnya untuk berbelanja, karena telah mengetahui dimana
letak produk di dalam toko tersebut. Hal ini akan memudahkan konsumen untuk
berbelanja atau melakukan pembelian. Hal ini akan memudahkan konsumen untuk
berbelanja karena konsumen bisa menghemat waktu dalam mencari lokasi produk.
·
Pengetahuan Pemakaian (usage knowledge). Suatu
produk akan memberikan manfaat kepada konsumen jika produk tersebut telah
digunakan atau dikonsumsi. Agar produk tersebut bisa memberikan manfaat yang
maksimal dan kepuasan yang tinggi, maka konsumen harus bisa menggunakan atau
mengkonsumsi produk tersebut dengan benar. Produsen berkewajiban untuk
memberikan informasi yang cukup agar konsumen mengetahui cara pemakaian suatu
produk. Pengetahuan pemakaian suatu produk adalah penting bagi konsumen
5.
Oganisasi pengetahuan
Organisasi
pengetahuan merupakan sesuatu untuk mengatur atau struktur organisasi
untuk mengelompokan sesuatu, organisasi ini di buat untuk memudahkan
penggunaan dokumen atau pengetahuan itu sendiri atau juga bisa mendeskripsikan
dokumen, isi, fitur dan tujuan, serta membuat dokumen-dokumen dan bagian yang
dapat diakses oleh orang-orang dalam mencari pesan yang isinya meliputi
pengetahuan. Organisasi pengetahuan bisa di artikan juga sebagai tentang
kegiatan seperti mendokumenkan, pengindeksan dan klasifikasi yang dilakukan di
perpustakaan, database, arsip dll kegiatan ini dilakukan oleh pustakawan,
arsiparis, spesialis subyek dan sekaligus oleh algoritma komputer.
Pengetahuan
dalam suatu organisasi dapat menjadikan organisasi tersebut memahami tujuan
keberadaanya, diantara tujuan-tujuan tersebut yang terpenting adalah bagaimana
organisasi memahami cara mencapai tujuannya, Organisasi-organisasi yang sukses
adalah organisasi yang secara konsisten menciptakan pengetahuan baru dan
menyebarkanya secara menyeluruh didalam organisasinya dan secara cepat
mengadaptasinya kedalam teknologi dan produk serta layanan mereka. Melihat
perannya yang begitu penting bagi suatu organisasi, maka semua pengetahuan yang
dimiliki oleh suatu organisasi harus dikelola dengan baik, sehingga pengetahuan
tersebut dapat berperan optimal untuk organisasinya.
6.
Mengukur pengetahuan
Pengukuran
pengatahuan objektif (objective knowledge) adalah pengukuran yang menyadap apa
yang benar-benar sudah disimpan oleh konsumen di dalam ingatan. Ukuran
pengetahuan objektif, yang berfokus pada potongan informasi khusus yang mungkin
diketahui konsumen. Dan pilihan akhir untuk menilai pengetahuan adalah dengan
menggunakan ukuran pengetahuan subjektif (subjective knowledge). Pengetahuan
ini sireflesikan oleh pengukuran yang menyadap persepsi konsumen mengenai
banyaknya pengetahuan mereka sendiri. Pada dasarnya, konsumen diminta untuk
menilai diri mereka sendiri berkenaan dengan pengetahuan produk atau keakraban
mereka. Ukuran pengetahuan subjektif berrpusat di sekitar kesan konsumen
mengenai pengetahuan total dan keakraban mereka.
Akhirnya,
pertimbangan diberikan pada metode alternatif untuk pengukuran pengetahuan.
Pengalaman pembelian atau pemakaian, walaupun tentu saja berhubungan dengan
pengetahuan, tidak harus memberikan indikasi yang akurat mengenai beberapa
persisnya informasi yang dimiliki konsumen.
Pengetahuan
konsumen terdiri dari informasi yang disimpan di dalam ingatan. Pemasar
khususnya tertarik untuk mengerti pengetahuan konsumen. Informasi yang dipegang
oleh konsumen mengenai produk akan sangat mempengaruhi pola pembelian mereka.Di
dalam Psikologi kognitif dijelaskan bahwa ada dua jenis pengetahuan dasar,
yaitu pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural. Pengetahuan deklaratif
melibatkan fakta subjektif yang sudah diketahui. Pengetahuan deklaratif sendiri
dibagi menjadi dua kategori, yaitu pengetahuan episodik (melibatkan pengetahuan
yang dibatasi dengan lintasan waktu) dan pengetahuan semantik (mengandung
pengetahuan yang digeneralisasikan dan memberi arti bagi dunia seseorang).
Sedangkan pengetahuan prosedural mengacu pada pengertian bagaimana fakta ini
dapat digunakan. Fakta ini juga bersifat subjektif dalam pengertian fakta tersebut
tidak perlu sesuai dengan realitas objektif.
http://dwichuswanda13.wordpress.com/2013/10/27/sumberdaya-konsumen-dan-pengetahuan/
http://dwichuswanda13.wordpress.com/2013/10/27/sumberdaya-konsumen-dan-pengetahuan/
No comments:
Post a Comment