My Labels

Thursday, 26 April 2012

Distro Linux


Linux merupakan Operating System yang bertipe Unix “OS yg kompatibel dengan Unix”. Linux memiliki jenis dan versi yang berbeda-beda dan terus berkembang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pengguna Linux.

Ada beberapa distribusi Linux (distro) yang gw ketahui, diantaranya sbb :

PCLinuxOS adalah satu Sistem Operasi Open Source. PCLinuxOS juga suatu distribusi GNU/Linux, itu berdasar pada kernel Linux menggunakan GNU toolset. PCLinuxOS salah satu dari penyedia-penyedia dunia yang sedang naik bintang karena userfriendly pada desktop.
Debian format paket programnya yang menggunakan DEB dianggap lebih stabil dari pada RPM. Debian juga sudah menggunakan metode autodetect untuk penggunaan peripheral pada komputer.
Redhat diakui sebagai server tercepat dibandingkan dengan linux server lainnya. Selain sebagai server tercepat, Redhat juga dapat digunakan sebagai client maupun sebagai PC desktop/PC standolone. Saat ini redhat sudah beredar dengan versi 9.0 yang dapat menggunakan desktop Genome dan juga KDE.
Caldera merupakan jenis linux yang pertama yang menggunakan Auto-Detect Hardware ( seperti plug and play pada Mac)
Slackware adalah distribusi linux yang pertama yang merupakan distribusi linux yang murni, kalo ga salah linux tertua n hampir menyamai Unix dalam penggunaannya.
Suse 
SuSE Linux dilengkapi dengan Desktop Manager yang dikenal dengan KDE. SuSE adalah jenis Linux pertama yang menyertakan bahasa Indonesia dan pilihan bahasa yang digunakan dalam sistem Operasi Linux.
Corel Linux dirancang sebagai end-User. Pada Corel Linux semuaya serba grafis, dimulai pada saat prosedur Instalasi hingga boot sistem
Turbo Linux dibuat dari berbagai under Linux/UNIX. Turbo Linux mengkhususkan diri di bidang clustering computer.
Mandriva Linux yg sebelumnya bernama Mandrakelinux atau Mandrake Linux merupakan suatu distribusi Linux yang diciptakan oleh Mandriva. Itu menggunakan RPM Package Manager. Bila redhat direkomendasikan sebagai server, maka mandrake dijadikan sebagai client yang handal. Tujuan awal dari diciptakannya Mandrake Linux adalah untuk mempermudah penggunanya dalam melakukan installasi dan penggunaan Linux itu sendiri. Sebelum keluarnya Corel Linux, Mandrake merupakan distribusi linux yang paling familiar. Jika Redhat keluar desktop manager menggunakan Gnome, maka inux Mandrake keluar dengan desktop manager KDE buatan SuSE Jerman
Ubuntu Linux hadir dalam 2 versi yaitu versi LiveCD dan versi Install. Anda bisa memakai versi LiveCD kalau anda tidak ingin menginstallnya kedalam Komputer.

Linux merupakan sistem operasi bebas dan terbuka alias tidak ada biaya lisensi untuk membeli atau menggunakan Linux.
Linux dengan tampilan visual yg memudahkan dalam penggunaannya. Efek 3D dimensi untuk desktop pun sudah bisa dinikmati.
Linux memiliki aplikasi yg lengkap dan terus dikembangkan “ aplikasi yang terdapat di Windows, telah terdapat di Linux”
Linux memliki keamanan yg sangat baik. “Dah coba sebagai server “Suse”
Linux relatif stabil “Kata temen yg menggunakan Slackware”
Penggunaan Linux hanya memerlukan komponen komputer yg kecil dengan kata lain computer yg “Jadul” pun bisa dipakai.

Tuesday, 3 April 2012

Cover Text


Part I
·       Text

To Dance with My Father Again
Song by Luther Vandross lyric by Richard Marx and Luther Vandross

Back when I was a child
Before life removed all the innocence
My father would lift me high
And dance with my mother and me
And then
Spin me around 'till I fell asleep
Then up the stairs he would carry me
And I knew for sure
I was loved

If I could get another chance
Another walk
Another dance with him
I'd play a song that would never ever end
How I'd love love love
To dance with my father again

When I and my mother
Would disagree
To get my way I would run
From her to him
He'd make me laugh just to comfort me
yeah yeah
Then finally make me do
Just what my mama said
Later that night when I was asleep
He left a dollar under my sheet
Never dreamed that he
Would be gone from me

If I could steal one final glance
When final step
One final dance with him
I'd play a song that would never ever end
Cause I'd love love love to
Dance with my father again

Sometimes I'd listen outside her door
And I'd hear how mama would cry for him
I'd pray for her even more than me
I'd pray for her even more than me

I know I'm praying for much to much
But could you send her
The only man she loved
I know you don't do it usually
But Dear Lord
She's dying to dance with my father again

Every night I fall asleep
And this is all I ever dream


·       Historical about this text
Composition and release
Vandross wrote "Dance with my Father", with Marx, based on his personal experience. Considered by Vandross as his "career song",  "Dance with my Father" is a tribute to his father, Luther Vandross, Sr., who died due to complications of diabetes when he was at the age of seven. According to Marx, writing the song was emotional for Vandross because it is "a subject matter [Vandross] hadn't written before”.
On the backdrop of strings and interplay of piano and drums, Vandross recalls fond memories with his late father who used to dance with his mother. Mary Ida, his mother, says, "I was amazed at how well Luther remembered his father, how we used to dance and sing in the house. I was so surprised that at 7 1/2 years of age, he could remember what a happy household we had."Barry Walters of Rolling Stone magazine qualifies the memories invoked in the lyrics as painful and private, adding that when Vandross asks God to return his father, it "turn a potentially maudlin song into a meditative, deeply personal prayer".
At the time of "Dance with my Father"'s release as a single on May 30, 2003, Vandross had been hospitalized due to his suffering from stroke. This timely release of the song gained attention from critics. On his review for the album, David Jeffries of Allmusic wrote that its release "makes the song's references to absent loved ones even more poignant". For Larry Flick of The Advocate, it transformed the song into "a haunting composition rife with subtext".