My Labels

Sunday, 23 March 2014

Bahasa Indonesia 2 (pengertian penalaran, deduktif, dan induktif)



PENGERTIAN PENALARAN
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Penalaran juga merupakan aktivitas pikiran yang abstrak, untuk mewujudkannya diperlukan simbol. Simbol atau lambang yang digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa, sehingga wujud penalaran akan akan berupa argumen. . Proses inilah yang disebut menalar.

Hal-hal yang berhubungan dengan penalaran

-          Solso (2007) lebih lanjut menjelaskan bahwa setiap saat kita memang berpikir akan tetapi terkadang kita tidak memikirkan kembali bagaimana proses berpikir kita itu sendiri. Dia kemudian menjelaskan tentang pola-pola berpikir dan ber-logika dan menjabarkannya. Penalaran deduktif, penalaran silogistik dan penalaran induktif, merupakan beberapa hal yang membantu kita untuk bisa berpikir secara logis, untuk kemudia bagaimana berproses menjadi bentuk-bentuk pengambikan keputusan. Penelitian mengenai penalaran deduktif mengindikasikan bahwa kesimpulan silogisme dipengaruhi oleh bentuk presentasi (visual vs verbal), banyaknya alternatif bagi premis umum, bentuk argumen (positif vs negatif), pengetahuan jangka panjang yang berhubungan dengan masalah, dan level intelegnsi problem solver. Penalaran induktif menghasilkan kesimpulan yang sering diekspresikan pada kemungkinan pernyataan dan kesesuaian lebih pada pengambilan keputusan sehari-hari dari pada silogisme atau penalaran deduktif. Penelitian pada pengambilan keputusan menunjukan bahwa solusi untuk suatu masalah dipengaruhi oleh faktor memori (keberadaan hipotesis), refrensi sudut pandang yang mempengaruhi formulasi masalah, kegagalan untuk menyadari seberapa samakah sebuah kejadian pada populasinya, dan meremehkan signifikansi matematis dari kejadian yang mungkin.

Contoh kasus penalaran

·         Saat seorang anak mulai mengenyam pendidikan disekolah, anak tersebut akan diajari berbagai macam pengetahuan baru dan anak tersebut mulai belajar bagaimana ia mengolah informasi/pengetahuan barunya tersebut agar dia memahami maksud dari informasi/pengetahuan tersebut. Contoh kasus tersebut merupakan penalaran.

PENDEKATAN DEDUKTIF 

Pengertian

Pendekatan deduktif (deductive approach) adalah pendekatan yang menggunakan logika untuk menarik satu atau lebih kesimpulan (conclusion) berdasarkan seperangkat premis yang diberikan. Dalam sistem deduktif yang kompleks, peneliti dapat menarik lebih dari satu kesimpulan. Metode deduktif sering digambarkan sebagai pengambilan kesimpulan dari sesuatu yang umum ke sesuatu yang khusus (going from the general to the specific).

Hal- hal yang berhubungan pemikiran deduktif

-          Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposisi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan).

1.       Silogisme kategorial adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan di antara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term).
2.       Silogisme hipotetik adalah argumen yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik, sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik
3.       Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain
4.       Entimen, silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan. Contoh entimen: Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
5.       Silogisme disjungtif adalah silogisme yang premis mayornya merupakan keputusan disyungtif sedangkan premis minornya bersifat kategorik yang mengakui atau mengingkari salah satu alternatif yang disebut oleh premis mayor. Seperti pada silogisme hipotetik istilah premis mayor dan premis minor adalah secara analog bukan yang semestinya

Contoh kasus:
jika meneliti konsumsi rumah tangga untuk minyak, maka sebelum turun ke lapangan yang dipersiapkan adalah teori konsumsi, permintaan dan penawaran barang, dll.  pertanyaan yang akan diajukan sudah jelas dan hampir baku, sampelnya jelas, dll. artinya sudah disiapkan semua tinggal cari data.