PENGERTIAN PENALARAN
Penalaran
adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah
konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi
– proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau
dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak
diketahui. Penalaran juga merupakan aktivitas pikiran yang abstrak, untuk mewujudkannya diperlukan simbol. Simbol atau lambang yang digunakan
dalam penalaran berbentuk bahasa, sehingga wujud
penalaran akan akan berupa argumen. . Proses
inilah yang disebut menalar.
Hal-hal
yang berhubungan dengan penalaran
-
Solso (2007) lebih lanjut
menjelaskan bahwa setiap saat kita memang berpikir akan tetapi terkadang kita
tidak memikirkan kembali bagaimana proses berpikir kita itu sendiri. Dia
kemudian menjelaskan tentang pola-pola berpikir dan ber-logika dan menjabarkannya.
Penalaran deduktif, penalaran silogistik dan penalaran induktif, merupakan
beberapa hal yang membantu kita untuk bisa berpikir secara logis, untuk kemudia
bagaimana berproses menjadi bentuk-bentuk pengambikan keputusan. Penelitian mengenai
penalaran deduktif mengindikasikan bahwa kesimpulan silogisme dipengaruhi oleh
bentuk presentasi (visual vs verbal), banyaknya alternatif bagi premis umum,
bentuk argumen (positif vs negatif), pengetahuan jangka panjang yang
berhubungan dengan masalah, dan level intelegnsi problem solver. Penalaran
induktif menghasilkan kesimpulan yang sering diekspresikan pada kemungkinan
pernyataan dan kesesuaian lebih pada pengambilan keputusan sehari-hari dari
pada silogisme atau penalaran deduktif. Penelitian pada pengambilan keputusan
menunjukan bahwa solusi untuk suatu masalah dipengaruhi oleh faktor memori
(keberadaan hipotesis), refrensi sudut pandang yang mempengaruhi formulasi
masalah, kegagalan untuk menyadari seberapa samakah sebuah kejadian pada populasinya,
dan meremehkan signifikansi matematis dari kejadian yang mungkin.
Contoh
kasus penalaran
·
Saat seorang anak mulai mengenyam
pendidikan disekolah, anak tersebut akan diajari berbagai macam pengetahuan
baru dan anak tersebut mulai belajar bagaimana ia mengolah informasi/pengetahuan
barunya tersebut agar dia memahami maksud dari informasi/pengetahuan tersebut. Contoh
kasus tersebut merupakan penalaran.
PENDEKATAN DEDUKTIF
Pengertian
Pendekatan deduktif (deductive
approach) adalah pendekatan yang menggunakan logika untuk menarik satu atau
lebih kesimpulan (conclusion) berdasarkan seperangkat premis yang
diberikan. Dalam sistem deduktif yang kompleks, peneliti dapat menarik lebih
dari satu kesimpulan. Metode deduktif sering digambarkan sebagai pengambilan
kesimpulan dari sesuatu yang umum ke sesuatu yang khusus (going from the
general to the specific).
Hal- hal yang berhubungan pemikiran deduktif
-
Silogisme adalah suatu proses penarikan
kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposisi (pernyataan)
dan sebuah konklusi (kesimpulan).
1.
Silogisme kategorial adalah
silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial. Proposisi yang
mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi
premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis
yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan di antara kedua premis
tersebut adalah term penengah (middle term).
2.
Silogisme
hipotetik
adalah argumen yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik, sedangkan
premis minornya adalah proposisi katagorik
3.
Silogisme alternatif adalah
silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi
alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya.
Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain
4.
Entimen, silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis
minor dan kesimpulan. Contoh entimen: Dia menerima hadiah pertama karena dia
telah menang dalam sayembara itu.
5.
Silogisme
disjungtif
adalah silogisme yang premis mayornya merupakan keputusan disyungtif sedangkan
premis minornya bersifat kategorik yang mengakui atau mengingkari salah satu
alternatif yang disebut oleh premis mayor. Seperti pada silogisme hipotetik
istilah premis mayor dan premis minor adalah secara analog bukan yang
semestinya
Contoh kasus:
jika meneliti konsumsi rumah tangga
untuk minyak, maka sebelum turun ke lapangan yang dipersiapkan adalah teori
konsumsi, permintaan dan penawaran barang, dll. pertanyaan yang akan
diajukan sudah jelas dan hampir baku, sampelnya jelas, dll. artinya sudah
disiapkan semua tinggal cari data.