My Labels

Sunday, 8 January 2012

Manusia dan Kegelisahan


Manusia dan Kegelisahan


Menurut Sigmund Freud kecemasan dibagi menjadi tiga, kecemasan tentang kenyataan/objektif, kecemasan neurotis, dan kecemasan moril.
1.      Kecemasan tentang kenyataan/objektif
Suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan suatu bahaya dalam dunia luar.
2.      Kecemasan neurotis (saraf)
Ditimbulkan oleh suatu pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Kecemasan neurotis dapat dibedakan menjadi tiga.
a.       Bentuk kecemasan yang berkisar dengan bebas dan menyesuaikan dirinya dengan segera pada keadaan lingkungannya yang kira-kira cocok. Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seseorang yang gelisah, yang selalu mengira bahwa sesuatu yang hebat akan terjadi. Sebenarnya ia bertindak karena ia takut terhadap bayangannya sendiri atau takut terhadap id-nya sendiri.
b.      Bentuk kekuatan yang tegang dan irrasional (phobia), sifat khusus dari phobia adalah bahwa intensitas ketakutan melebihi proporsi yang sebenarnya dari objek yang ditakutinya.
c.       Reaksi gugup atau setengah gugup, reaksi ini munculnya secara tiba-tiba tanpa ada provokasi yang tegas.

3.      Kecemasan moril
Merupakan suatu perasaan bersalah atau malu dalam ego yang ditimbulkan oleh suatu pengamatan mengenai bahaya dari hati nurani.

Mengapa kita menjadi gelisah?
Setiap orang siapapun orangnya, baik meraka yang tingkat sosialnya tinggi, yang tingkat sosialnya sedang ataupun rendah pasti akan merasakan perasaan gelisah. Perasaan gelisah bisa disebabkan karena harapan-harapan mereka yang tidak terpenuhi, karena  menunggu suatu hal yang mereka harapkan, dan lain-lain.

No comments:

Post a Comment